Blitar, 26 September 2024 – SDN Banjarsari 1 Kecamatan Selorejo, Kabupaten Blitar, menggelar Workshop Pembelajaran Diferensiasi dan Media Inovatif, Kamis (26/9). Kegiatan ini menghadirkan para pakar dari Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Kota Blitar sebagai pemateri utama, dengan tema sentral mengenai transformasi pendidikan melalui pemanfaatan media pembelajaran berbasis kecerdasan buatan (AI) dan pendekatan diferensiasi dalam proses belajar-mengajar.
Materi pertama tentang Media Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Buatan disampaikan oleh Abdullah Umar dari RTIK Kota Blitar. Ia menjelaskan bagaimana kecerdasan buatan dapat digunakan untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan personal bagi siswa. “Pemanfaatan AI dalam pendidikan mampu menghadirkan berbagai media inovatif, seperti puzzle maker dan wordwall yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan belajar setiap siswa. Hal ini sangat relevan untuk menjawab tantangan di era digital saat ini,” ungkapnya. Abdullah Umar juga memaparkan berbagai contoh media berbasis AI yang dapat diadopsi oleh guru dalam proses pembelajaran sehari-hari.
Sementara itu, materi kedua tentang Pembelajaran Diferensiasi dibawakan oleh M. Luthfi, juga dari RTIK Kota Blitar. Luthfi menekankan pentingnya pendekatan pembelajaran yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan individual siswa. “Setiap siswa memiliki kemampuan dan gaya belajar yang berbeda. Oleh karena itu, pembelajaran diferensiasi memungkinkan guru untuk memberikan pengajaran yang sesuai dengan keunikan setiap siswa, sehingga mereka bisa mencapai potensi terbaiknya,” jelas Luthfi. Dengan penerapan pembelajaran diferensiasi, para guru diharapkan dapat lebih responsif dalam menyusun strategi pembelajaran yang inklusif.
Workshop ini diikuti oleh puluhan guru dari SDN Banjarsari 1 dan SDN Banjarsari 2, yang berperan aktif dalam diskusi dan sesi tanya jawab. Mereka diajak untuk langsung mencoba beberapa aplikasi dan metode yang diperkenalkan selama kegiatan, sehingga mampu memahami lebih dalam cara penerapannya di kelas masing-masing.
Kepala SDN Banjarsari 2, Bapak Imam menyatakan bahwa workshop ini merupakan bagian dari upaya sekolah untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. “Kami sangat berterima kasih kepada RTIK Kota Blitar yang telah berbagi ilmu dan memberikan wawasan baru tentang pembelajaran berbasis teknologi dan pendekatan diferensiasi. Ini adalah langkah penting bagi kami dalam mengikuti perkembangan teknologi pendidikan,” tuturnya.
Acara ini diharapkan mampu memberikan inspirasi bagi para guru untuk mengembangkan metode pembelajaran yang lebih inovatif, interaktif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa di era digital. Transformasi pendidikan melalui pemanfaatan teknologi dan pembelajaran diferensiasi di SDN Banjarsari 1 menjadi contoh konkret bagaimana sekolah-sekolah dasar dapat beradaptasi dengan perubahan zaman.
Dengan terselenggaranya workshop ini, SDN Banjarsari 1 dan SDN Banjarsari 2 optimis dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif dan modern, sekaligus mempersiapkan siswa-siswanya untuk menghadapi tantangan masa depan.
Berikut dokumentasi yang berhasil dihimpuun redaksi