Semarang – Festival TIK 2023, yang digelar oleh kelompok relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), berlangsung di Kota Semarang. Acara ini berlangsung selama dua hari, yakni pada tanggal 27 hingga 28 Oktober 2023, di Kampus 4 Universitas PGRI Semarang.
Festival TIK 2023 mengusung tema “Manunggaling Kawula Digital” dan menampilkan beragam rangkaian kegiatan menarik, termasuk Diskusi Nasional, Workshop Digitalisasi, Galla Dinner, Malam Penganugerahan, dan City Tour.
Diskusi nasional yang menjadi sesi pertama acara ini dihadiri oleh sejumlah narasumber yang memiliki latar belakang beragam, termasuk perwakilan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Pemerintah Daerah Kota Semarang, APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia), Siber Kreasi, dan wakil dari Universitas PGRI Semarang.
Dalam pidato pembukaannya, Bambang Tri Santoso, yang merupakan Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan Direktorat Pemberdayaan Informatika Kementerian Kominfo, membahas isu dan tantangan yang dihadapi Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.
“Di tahun 2045, Indonesia akan mengalami bonus demografi, di mana usia produktif akan mendominasi. Namun, untuk mencapai tujuan tersebut, kita masih dihadapkan pada berbagai tantangan,” kata Betri, sapaan akrab Bambang Tri Santoso.
Salah satu tantangan yang paling mencolok adalah rendahnya tingkat kecakapan digital di kalangan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, Bambang Tri Santoso menekankan pentingnya upaya terus-menerus dalam meningkatkan literasi digital dan menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang siap menghadapi era digital.
Dalam konteks yang sama, Soenarto, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kota Semarang, juga membagikan informasi tentang upaya Pemerintah Daerah Kota Semarang dalam meningkatkan literasi digital masyarakatnya.
“Pemerintah Daerah Kota Semarang terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi digital di kalangan masyarakat. Salah satu langkah konkret yang telah diambil adalah mengadopsi pembayaran dengan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) untuk pedagang di Kota Semarang,” ungkap Soenarto.
Langkah-langkah seperti ini menjadi bagian dari usaha bersama dalam mendukung perkembangan teknologi, sambil memastikan bahwa masyarakat memiliki keterampilan digital yang cukup untuk menghadapi tuntutan era digital yang semakin kompleks. Diskusi Nasional Festival TIK 2023 menjadi platform penting untuk menggali gagasan dan upaya bersama dalam menghadapi tantangan tersebut.
