Surabaya, InfoPublik – Festival TIK tahun 2020 yang merupakan salah satu acara terbesar yang melibatkan para Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Indonesia, diadakan secara virtual. Acara tahunan ini berlangsung di Surabaya dan diselenggarakan oleh tim Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (RTIK) Wilayah Jawa Timur.
Pada pembukaan Festival TIK 2020, yang berlangsung pada Sabtu (6/12/2020), Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, mengungkapkan bahwa para Relawan TIK telah secara konsisten melakukan literasi digital di seluruh Indonesia dengan memanfaatkan jaringan relawan yang beranggotakan lebih dari 8000 orang.
Kegiatan ini telah menghasilkan bukti konkret atas upaya RTIK dalam mendukung inisiatif dan terobosan dalam literasi digital yang dijalankan oleh Kemenkominfo. Salah satu hasil dari kegiatan ini adalah Buku Cerita Relawan TIK Indonesia.
Johnny G Plate menyatakan, “Gerakan ini merupakan langkah percepatan dalam pencapaian transformasi teknologi di Indonesia, melalui kerjasama antara Kemenkominfo, Siberkreasi, dan RTIK.” Ia juga berharap agar RTIK dapat segera merumuskan strategi untuk memperkuat perannya sebagai pendamping masyarakat dalam memanfaatkan teknologi.
Fajar Eri Dianto, Ketua Umum RTIK periode 2016-2020, menekankan pentingnya penguatan kompetensi personal bagi anggota RTIK. Hal ini bertujuan untuk memperkuat peran RTIK dalam masyarakat. Upaya penguatan kompetensi ini akan menciptakan individu yang unggul dan mampu menjadi pendamping masyarakat.
Selama tahun 2020, RTIK fokus pada dua program utama. Pertama, mereka berusaha menciptakan akses internet mandiri lengkap dengan literasi digital bagi masyarakat desa sebagai bagian dari Transformasi Teknologi Masyarakat Desa. Kedua, mereka menjalankan program Reformasi Ekonomi Digital, yang bertujuan mengubah pandangan masyarakat terhadap penggunaan teknologi dalam pemulihan ekonomi. Dalam hal ini, mereka memanfaatkan platform Ertikpay sebagai alat pembayaran dan QREN sebagai platform merchant.
Selama acara Festival TIK, RTIK juga meluncurkan beberapa inisiatif yang diharapkan akan memotivasi anggotanya. Ini termasuk peluncuran Buku Cerita Relawan TIK yang berisi kumpulan kegiatan RTIK di seluruh Indonesia. Selain itu, mereka juga memperkenalkan Hymne Relawan TIK yang merupakan karya dari Mihram dari RTIK Polewalimandar. Selama acara tersebut, Sertifikat Champion WSIS Prize 2020 dari ITU-PBB diserahkan kepada Yosep Klontang dari RTIK Madiun. Selain itu, mereka juga memperkenalkan KURURIO sebagai platform pengantaran barang untuk UMKM, yang merupakan hasil karya Bang Ekoprasetya RTIK asal Baubau.
Fajar Eri Dianto menjelaskan, “Masih banyak program-program lain yang dilaksanakan oleh RTIK di seluruh Indonesia sepanjang tahun 2020.”
Festival TIK 2020 mengusung tema “Kolaka Wilwatikta Paramita”. Menurut Nopi Pujianto dari RTIK Jatim, tema ini mencerminkan budaya khas Jawa Timur yang disajikan dalam bahasa daerah Jawa Timur kuno. Tema ini menggarisbawahi pentingnya pemanfaatan TIK dalam mewujudkan kemajuan bangsa Indonesia melalui teknologi informasi dan komunikasi menuju Indonesia Emas.
Nopi Pujianto menambahkan, “Ini mengindikasikan bahwa RTIK selalu hadir sebagai pendamping dalam pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang benar-benar bermanfaat bagi kehidupan dan kebudayaan bangsa, menuju manusia yang cerdas, mandiri, dan tetap menghormati nilai-nilai budaya.”
Festival TIK kali ini adalah kesempatan untuk mendalami semangat kerelawanan, memperkuat organisasi, meningkatkan gerakan, dan memperkuat individu-individu Relawan TIK agar menjadi pribadi yang unggul. Fajar Eri Dianto menutup dengan kata-kata, “Kita harus bangga sebagai anggota RTIK dan melangkah maju dengan penuh percaya diri, sehingga kita patut menyandang predikat RTIK dan berhak mengenakan seragam kebesaran.”