banner 728x250

Mengembangkan Potensi Desa Manyampa Melalui Promosi Wisata Mangrove Berbasis Digital

RTIK Jawa Timur

banner 120x600
ertik468x60

Bulukumba – Desa Manyampa (14/12), terletak di Kecamatan Ujung Loe, Kabupaten Bulukumba, merupakan desa yang memiliki beragam ekosistem wisata unggulan. Salah satu daya tarik utama desa ini adalah kawasan wisata hutan mangrove yang menjadi aset penting untuk dikembangkan. Potensi besar ini telah menarik perhatian berbagai pihak untuk mendukung pengembangan pariwisata di Desa Manyampa.

Dalam upaya meningkatkan daya saing dan mengoptimalkan pengelolaan wisata, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi melalui Pusat Daya Saing Desa (PUSDAING), bekerja sama dengan Relawan TIK dan Universitas Negeri Surabaya (UNESA), menyelenggarakan pelatihan bertajuk “Promosi Wisata Mangrove Berbasis Digital”. Kegiatan ini merupakan bagian dari jejaring kemitraan Desa Cerdas yang diinisiasi oleh Kementerian Desa.

banner 325x300

Pelatihan dibuka dengan paparan dari Kepala Desa Manyampa, yang akrab disapa Pak Abbas. Dalam presentasinya, beliau menjelaskan bahwa hutan mangrove Desa Manyampa memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata. Lokasinya yang strategis, berada satu jalur dengan destinasi wisata terkenal seperti Pantai Bira, menjadi nilai tambah untuk menarik lebih banyak wisatawan. Pak Abbas juga menekankan pentingnya pengembangan fasilitas dan promosi agar wisatawan tertarik mengunjungi Desa Manyampa, tidak hanya sebagai tempat persinggahan, tetapi juga destinasi utama.

Ketua Relawan TIK Jawa Timur, Muhajir Sulthonul Aziz, bersama Dosen UNESA, Lutfhi Abdil Khuddus, memberikan materi dan berbagi pengalaman tentang langkah-langkah strategis dalam memaksimalkan potensi wisata. Mereka menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi digital untuk mempromosikan wisata mangrove. Beberapa poin utama yang disampaikan meliputi:

  1. Penggunaan Media Sosial: Desa dapat memanfaatkan platform seperti Instagram, Facebook, dan YouTube untuk mempromosikan keindahan hutan mangrove melalui foto dan video berkualitas.
  2. Pengelolaan Website Desa: Dengan memiliki situs resmi, Desa Manyampa dapat menyajikan informasi lengkap tentang wisata mangrove, jadwal kunjungan, dan cerita menarik di balik keindahan alamnya.
  3. Kolaborasi dengan Komunitas dan Influencer: Mengajak komunitas pegiat lingkungan dan influencer pariwisata untuk memperkenalkan wisata mangrove kepada khalayak yang lebih luas.
  4. Pelatihan Digital untuk Pokdarwis: Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) diberikan pelatihan untuk memanfaatkan alat digital dalam memasarkan destinasi secara profesional.

Melalui pelatihan ini, Desa Manyampa diharapkan mampu meningkatkan daya saingnya dalam sektor pariwisata berbasis ekowisata. Pengelolaan wisata mangrove secara berkelanjutan dengan dukungan teknologi digital dapat menjadi motor penggerak perekonomian desa. Selain itu, kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan komunitas seperti Relawan TIK menunjukkan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam memajukan desa.

Ke depan, potensi wisata mangrove Desa Manyampa tidak hanya menjadi kebanggaan lokal, tetapi juga dapat berkontribusi pada pertumbuhan pariwisata Kabupaten Bulukumba. Inisiatif seperti ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi dan inovasi adalah kunci untuk membangun desa yang mandiri dan berdaya saing tinggi.

Iklan