Yayasan Cempaka Education Center bekerja sama dengan Relawan TIK Kabupaten Pasuruan menggelar diskusi Literasi Digital untuk Generasi Anti Hoax

RTIK Jatim

ertik468x60

Yayasan Cempaka Education Center bekerja sama dengan Relawan TIK Kabupaten Pasuruan menggelar diskusi tentang literasi digital dengan tema “Literasi Digital untuk Generasi Anti Hoax” di Cafe Cempaka pada Minggu (23/09/2023). Diskusi ini bertujuan untuk membahas fenomena informasi palsu atau “hoax” yang semakin merajalela di dunia maya, dan bagaimana generasi digital dapat menghindari dan mengidentifikasi berita palsu tersebut.

Pak Syarifuddin, Ketua Yayasan, menyampaikan bahwa diskusi ini diadakan secara rutin setiap bulan dengan tema yang berbeda. Kali ini, dipilih tema “Generasi Anti Hoaks” karena kekhawatiran akan penyebaran berita bohong yang semakin mengganggu di media digital. Beliau berharap bahwa diskusi ini dapat memberikan wawasan kepada karyawan dan pengunjung Cafe Cempaka agar dapat menjadi generasi yang terliterasi.

banner 325x300

Pembina Relawan TIK Pasuruan, Bahruddin (Mas Bro), menjadi narasumber pada acara ini, yang merupakan bagian dari program rutin bulanan Yayasan Cempaka Education Center, Caping Gunung Vol. 3.7. Dalam presentasinya, Mas Bro memaparkan lima langkah sederhana untuk membantu mengidentifikasi berita hoaks dan membedakannya dengan berita asli. Berikut penjelasannya:

  1. Hati-hati dengan judul provokatif: Berita hoaks seringkali menggunakan judul sensasional yang provokatif. Oleh karena itu, penting untuk mencari referensi dari situs online resmi untuk membandingkan isinya.
  2. Cermati alamat situs: Periksa alamat URL situs yang menyajikan informasi. Situs yang belum terverifikasi sebagai institusi pers resmi perlu diwaspadai, mengingat ada puluhan ribu situs di Indonesia yang berpotensi menyebarkan berita palsu.
  3. Periksa fakta: Perhatikan sumber berita dan keberimbangan informasi. Informasi dari institusi resmi lebih dapat dipercaya dibandingkan dengan informasi dari pegiat ormas, tokoh politik, atau pengamat. Distinguiskan antara berita berdasarkan fakta dan opini.
  4. Cek keaslian foto: Di era digital, foto juga dapat dimanipulasi. Mengecek keaslian foto bisa dilakukan dengan menggunakan mesin pencari Google Images untuk membandingkan dengan gambar serupa yang ada di internet.
  5. Ikut serta dalam grup diskusi anti-hoax: Bergabung dengan grup diskusi anti-hoax di media sosial seperti Facebook dapat membantu netizen untuk bertanya dan berdiskusi tentang kebenaran suatu informasi. Grup-grup ini memungkinkan kontribusi dari banyak orang sehingga dapat menjadi sumber informasi yang lebih terpercaya.

Mas Bro juga memberikan panduan mengenai cara melaporkan berita atau informasi hoax ke berbagai platform media sosial seperti Facebook, Google, Twitter, dan Instagram. Selain itu, pengguna internet juga dapat melaporkan konten negatif ke Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Ibu Tri Widayati, S.S, Kepala Sekolah SMP Anak Bangsa Cerdas, mengapresiasi upaya Relawan TIK Kabupaten Pasuruan dalam meningkatkan literasi digital dan membekali generasi muda dengan keterampilan bermedia sosial yang bijak. Ia berharap agar kolaborasi semacam ini dapat terus berlanjut untuk mendukung pembelajaran yang sehat di dunia maya.

Iklan