Sejak tahun 2017, Kementrian Kominfo bersama Kementrian Dalam Negeri, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian PUPR, Kantor Staf Presiden, Kementerian Keuangan, Kemenko Perekonomian, dan Kementerian PANRB telah mendorong Gerakan Menuju 100 Smart City. Masterplan dan quickwin smart city untuk 100 kabupaten/kota di Indonesia disusun dalam rentang waktu tiga tahun, melibatkan 25 daerah pada tahun 2017, 50 daerah pada tahun 2018, dan 25 daerah pada tahun 2019. Pemilihan 100 kabupaten/kota ini diharapkan menjadi model pelaksanaan smart city bagi daerah lain.
Dedy Permadi, juru bicara Kementerian Kominfo, mengungkapkan rencana untuk memperluas konsep smart city di Indonesia pada tahun 2022. Menurutnya, pada tahun 2021, terdapat tambahan 48 Kabupaten/Kota di Kawasan Pariwisata Nasional dan Ibu Kota Negara Baru yang mengikuti program Gerakan Menuju Smart City dan telah menyelesaikan masterplan kota cerdas melalui pendampingan oleh Kementerian Kominfo.
Pada tahun 2020, Kominfo memberikan pendampingan kepada 98 kabupaten dan kota di Indonesia untuk mengembangkan program kota pintar. Totalnya, kementerian tersebut telah memberikan pendampingan untuk program smart city di 146 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.
Relawan TIK Indonesia, melalui setiap Ketua Cabang atau Leader lokalnya, turut serta dalam mendukung program ini melalui Dewan Smart City. Mereka berperan aktif dalam penguatan Smart Society sebagai salah satu ekosistem dalam konsep Smart City.
Contohnya di Kota Mojokerto, Jawa Timur, Relawan TIK memberikan kontribusi positif dengan memberikan masukan terkait perencanaan smart city. Abdul Rachman, Ketua RTIK Mojokerto, menyatakan harapannya untuk berkontribusi secara nyata, khususnya dalam hal LITERASI DIGITAL, sehingga Kota Cerdas dapat memberikan dampak signifikan kepada warganya sesuai tujuan dari Smart City.
Kegiatan Bimtek penyusunan Masterplan di Kota Mojokerto, yang diadakan di Graha Shaba, dibuka secara langsung oleh Walikota Mojokerto, Ika Puspitasari, S.E., dan dihadiri oleh perwakilan dari Kominfo serta fasilitator dari Asia City. Ini menunjukkan keterlibatan langsung pemerintah daerah, instansi terkait, dan Relawan TIK dalam upaya mewujudkan Smart City sebagai bentuk kemajuan teknologi dan efisiensi dalam pembangunan daerah.